Selasa, 08 Juni 2021

Segarnya Mandi di Telaga Tirta Nadi, Tabanan, Bali


    Pada episode jalan jalan kuy yang pertama, saya berkesempatan mengunjungi sebuah kolam pemandian umum yaitu Telaga Tirta Nadi yang terletak di Banjar Selanbawak Kaja, Desa Selanbawak, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Bali. Sumber air Telaga Tirta Nadi bersumber dari air sebuah pura yang terletak di sebelah timur kolam Telaga Tirta Nadi yaitu Pura Beji Pancoran Solas. Selain sebagai kolam pemandian umum, telaga tirta nadi juga bisa dilakukan untuk kegiatan wisata spiritual yaitu melukat di area pancoran solas dengan sarana pejati.


Telaga Tirta Nadi


    
    Daya Tarik Wisata ini dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Desa Selanbawak. Berdasarkan hasil wawancara saya dengan Ketua POKDARWIS Desa Selanbawak, Bapak Ketut Daryanta (15/5/2021), dibutuhkan waktu 5 tahun yaitu sejak tahun 2016 hingga tahun 2021 untuk menyulap cabang Sungai Sunggi menjadi sebuah kolam pemandian umum bernama Telaga Tirta Nadi dimana kolam tersebut dibagi menjadi tiga bagian yaitu kolam untuk anak-anak yang terletak di bagian utara, kolam untuk remaja di bagian tengah dan kolam untuk orang dewasa yang terlet
ak di bagian selatan. 

    Dibuka untuk umum sejak sejak tanggal 25 April 2021, Telaga Tirta Nadi rata-rata dikunjungi oleh 50 hingga 100 pengunjung setiap harinya. Telaga Tirta Nadi menerapkan sistem tiket masuk donasi, dimana pengunjung membayar uang seikhlasnya untuk dapat menikmati kolam pemandian alami ini.


    Adapun fasilitas yang tersedia adalah tempat parkir, kamar mandi, tempat ganti pakaian,  serta warung.

  1.        Tempat Parkir yang tersedia cukup untuk menampung 4 buah mobil dan 20 sepeda         motor.
  2.      Kamar Mandi yang tersedia berjumlah 2 buah yaitu kamar mandi laki-laki dan kamar       mandi  perempuan
  3.      Tempat Ganti Pakaian yang tersedia berjumlah 2 buah yaitu kamar ganti laki-laki dan kamar ganti perempuan
  4.       Warung yang tersedia berjumlah 2 buah yang menjual beraneka macam makanan          ringan serta gorengan dengan harga mulai dari Rp. 2.000.

    Dalam sebuah pengelolaan pasti terdapat suatu kendala. Hal tersebut juga dialami oleh Bapak Ketut Daryanta beserta rekan-rekannya di POKDARWIS Desa Selanbawak dalam mengelola sebuah daya Tarik wisata Telaga Tirta Nadi. Kendalanya adalah faktor alam yaitu air pasang dan medan kolam yang berada di bawah.

    Pengembangan selanjutnya oleh pengelola Telaga Tirta nadi adalah perluasan tempat parkir penambahan jumlah kamar mandi, pengembangan wisata tubbing dan pengembangan wisata yoga.

Label: